Beranjak dewasa, saya bukan orang yang terlalu pintar di sekolah, bahkan waktu SMP saya pernah menadapat nilai merah di mata pelajaran Matematika 2 semester...hahaha... itu suatu pengalaman yang tidak bisa dilupakan. Dan saya tau, bahwa saya lemah dalam hitung-hitung angka, bukan lemah sih sebenarnya, tapi karena saya tidak SUKA, karena tidak suka, saya tidak pernah membuka-buka buku matematika. Haha... Ya begitu juga waktu saya masuk SMA, nilai-nilai mata pelajaran yang berbau Eksaks ya pas-pasan saja. Karena kenapa? Karena TIDAK SUKA. Lagi-lagi ketemu pelajaran-pelajaran itu, saya sangat tidak suka.
Sekarang terpikir, kenapa sekolah diajarkan berbagai macam hal, yang di masa depan tidak dibutuhkan. Apa saya bisa hidup hanya dengan menghapal rumus? siswa banyak dijejali pikiran-pikiran rumus kimia, matematika, biologi, setiap hari terus menerus. Siswa tidak diberi kesempatan untuk KRITIS, semua perkataan guru itu bisa diterima bahkan sampe 100%. Ketika siswa di juruskan sesuai minat (ketika itu disekolah saya ada 2 jurusan IPA dan IPS) saya memilih IPS, kenapa? Karena saya tidak suka dengan ilmu eksak, TITIK. Beruntung orang tua saya Moderat, sehingga tidak memaksakan kehendaknya. Karena waktu itu beredar yang katanya-katanya, masuk IPS itu kerjanya sulit, perusahaan ga mau nerima orang-orang IPS, karena kualitasnya rendah. Dulu saya sih ketawa saja, liat saja nanti, nasib orang ditentukan oleh usahanya, selebihnya TUHAN yang Mengijinkan. Itu yang saya pegang dari dulu.
Ada teman saya, dia lebih minat dengan ilmu sosial (IPS) tapi orang tuanya bersikeras untuk dimasukan ke kelas IPA, kenapa begitu? ya itulah karena orang tua itu mendengar cerita yang salah kaprah. Memang tidak semua salah, tapi kenapa orang tua tersebut tidak memberi kesempatan kepada anaknya untuk memilih hal yang ia suka? Banyak Fakta sesuatu yang dipaksakan hasilnya tidak akan baik. Saya percaya itu, karena ketika seseorang sudah suka, akan timbul cinta dan semua kegiatan tersebut tidak akan menjadi beban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar